Pemilihan bola lampu IKEA

Selain memperhatikan bentuk bola lampu, tidak hanya merk ikea, tetapi berlaku juga untuk semua bola lampu yaitu :

1. Bisa kita tes hidup atau nyala sebelum dibeli atau transaksi

2. Memiliki garansi setidaknya 2 minggu setelah pembelian baik penukaran baru atau garansi produk tersedia apapun itu

Kedua hal tersebut merupakan tips utama saat menentukan membeli bola lampu, barulah kita bicarakan spesifikasi detail maupun fitur daripada bola lampu, khusus saat ini lita membahas bola atau bohlam lampu ikea

1. Fitting bohlam/ dudukan soket lampu, IKEA tudak banyak menggunakan varian fitting lampu, antara lain E27 (Edison, standar lampu rumahan putar), E14, GU10, dan GX53 (kedua seri terakhir adalah untuk lampu sorot, lampu hias atau spotlight)

2. Tingkat kecerahan lampu VS jarak lampu ke area pencahayaan. Membahas hal ini sama seperti mengerti kemampuan lampu mengeluarkan cahaya seberapa besar (lumens), kemudian kita harus mengetahui jarak antara titik cahaya/ lampu dipasang ke area yang hendak diberi cahaya.

Contohnya : kecerahan lampu 800 lumens dipasang pada plafon langit rumah dengan tinggi 9 meter cukup menerangi area lantai 4×4 meter, sedangkan lampu 80 lumens dipasang pada lampu baca cukup menerangi jarak 40-50cm.

Jika dirasa perlu, pakailah unit pencahayaan yang bisa diadjust tingkat kecerahannya hal ini disebut dimmable. Jadi dari unit soket lampu memiliki fitur saklar putar atau dapat setting tingkat pencahayaan, dan dari bohlam lampu dipilih yang dapat dirubah tingkat kecerahannya.

Contoh tanda pada kemasan lampu GU10 dengan kecerahan tidak dapat dirubah (no dimmable)
Contoh tanda pada kemasan lampu E27 dengan kecerahan dapat dirubah (dimmable)

3. Level konsumsi listrik, dapat dilihat langsung pada jumlah Watt yang tertera pada kemasan, efisiensi daya diberikan tabel kelas dapat juga dilihat pada kemasan produk

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *